KOMUNITAS PEMBELAJARAN PROFESIONAL (KPP)
Definisi: Komunitas Pembelajaran Profesional
Suatu Komunitas Pembelajaran Profesional adalah
sekelompok orang yang secara aktif berdiskusi, mencari keterkaitan,
menggabungkan pengetahuan, serta menyatukan dan menyempurnakan pemahaman mereka
tentang dunia ini, dan kapasitas mereka untuk tindakan individu dan kolektif. Sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional adalah
suatu struktur, satu cara untuk mengelompokkan orang-orang untuk tujuan
pembelajaran profesional.
Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)
·
Dibentuk
melalui jejaring berbagai tim dan kelompok.
·
Dibentuk
berdasarkan suatu budaya, yang dibangun berdasarkan nilai kemanusiaan dan
didasarkan atas komunikasi yang kuat serta diskusi profesional yang terus-menerus.
·
Berfokus pada
kerja kolaborasi, yang menjadi jantung dari kerja kelompok.
·
Menyatukan
semua anggota dalam satu komunitas sekolah demi satu sasaran yang sama, yaitu meningkatkan
hasil belajar siswa sampai optimal dengan cara menciptakan jejaring pembelajaran
baik di dalam sekolah itu sendiri ataupun dengan pihak-pihak luar sekolah.
·
Mengakui bahwa
pembelajaran seharusnya menjadi kegiatan seumur-hidup dan untuk diperlukan
upaya kerjasama dari semua yang terlibat.
·
Memperkuat dan
mendorong pentingnya ide untuk pembelajaran dari setiap anggota.
Nilai dari sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional
Sebuah
Komunitas Pembelajaran Profesional mendukung proses dimana Anda harus
mengajukan pertanyaan dan jawabannya akan membuat Anda bertanya lagi. Ketika
guru dan rekan lainnya bekerja sama dengan fokus yang jelas yaitu pada peningkatan
proses pembelajaran baik bagi siswa dan pada diri para guru itu sendiri, mereka
tidak hanya sedang membangun kapasitas sekolah mereka tetapi juga kapasitas
keseluruhan sistem pendidikan, dengan cara membantu meningkatkan standar dan mendorong
munculnya hasil yang lebih luas. KPP juga memasukkan proses belajar dalam
praktek pekerjaan sehari-hari. KPP yang terus berorientasi ke luar dan terlibat
secara positif dalam jaringan dan Kemitraaan dengan Masyarakat. Praktek yang
baik dan inovasi harus disebarluaskan ke seluruh sistem dan jaringan. Forum Pembelajaran
di Kabupaten adalah salah satu jalan guna menyediakan mekanisme untuk melakukan
hal ini. Selain dengan cara melibatkan para orang tua dan masyarakat setempat, juga
sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan semua siswa. Akhirnya
sebuah KPP yang efektif akan terlihat perbedaannya dari hasil belajar para siswa
dan semangat para staf serta praktek belajar-mengajar yang lebih baik.
Karakteristik Komunitas Pembelajaran
Profesional
1. Nilai-nilai dan visi bersama diarahkan ke pembelajaran semua siswa. Apa yang membuat sebuah KPP berbeda dari sekolah biasa adalah adanya komitmen bersama untuk mematuhi suatu prinsip panduan yang menjelaskan apa yang dipercayai oleh orang-orang di sekolah itu dan apa yang mereka berusaha untuk menciptakan. Para kepala sekolah mereka bukan hanya sekedar orang yang ditempatkan pada posisi kepemimpinan formal tetapi sebagai pemimpin yang diakui dalam hati dan pikiran orang-orang di seluruh sekolah.
2. Mengambil tanggung jawab kolektif atas
pembelajaran semua siswa. Orang-orang yang terlibat dalam KPP dengan
tidak kenal lelah akan menguji dan mempertanyakan status quo, mencari metode
baru, menggali ide baru. Mereka mengakui bahwa proses mencari jawaban ini bahkan
lebih penting daripada mendapatkan jawabannya. Pencarian mereka sifatnya adalah
pencarian kolektif.
3. Orientasi pada hasil: Upaya yang
dilakukan KPP harus dinilai berdasarkan hasil yang mereka dapatkan bersama. Inisiatif
tersebut harus dinilai secara berkelanjutan, karena jika tidak, maka semua ini
hanya sekedar seperti upaya yang acak dan bukannya demi peningkatan mutu.
4. Bekerja bersama-sama dengan fokus pada pembelajaran.
Struktur
dasar suatu KPP adalah sekelompok tim yang secara kolektif berbagi dan bekerja
untuk tujuan yang sama. Membangun kapasitas sekolah dalam hal belajar lebih merupakan
upaya kolaborasi daripada upaya individu. Pembelajaran tim secara kolaboratif ini
berfokus pada pembaharuan organisasi dan kemauan untuk bekerja sama dalam
proses perbaikan terus-menerus. Hal ini akan selalu melibatkan rasa ingin tahu
secara profesional baik dalam kelompok maupun individu.
5. Keterbukaan, jaringan dan kemitraan. KPP
bukan merupakan organisasi yang berdiri sendiri di dalam sekolah.
Efektivitasnya tergantung pada bagaimana kemampuannya menjangkau pihak lain untuk
membangun kemitraan dengan masyarakat setempat, dengan dinas kabupaten dan
dengan sekolah lain.
6. Keanggotaan inklusif. Agar KPP
dapat beroperasi secara efektif kelompok ini harus bersifat inklusif atau
terbuka, dalam suatu komunitas sekolah yang dibangun di atas prinsip-prinsip
saling percaya, hormat dan saling mendukung.
Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)
yang efektif akan berdampak pada elemen berikut ini:
·
Pembelajaran siswa
·
Moral para staf
·
Praktek kerja para staf
·
Kepemimpinan Sekolah
·
Pengelolaan sekolah
·
Pengelolaan finansial
·
Budaya Sekolah
·
Kemitraaan sekolah dengan masyarakat
sekitar
·
Relasi dengan Dinas
·
Pengelolaan Aset
·
Pengelolaan lingkungan sekolah
Proses
memulai Komunitas Pembelajaran Profesional
·
Melakukan kajian bersama dengan para staf
bagaimana semua elemen dapat duduk bersama di bawah payung KPP
·
Mendorong kepemimpinan yang partisipatif
·
Mempromosikan prinsip pembelajaran
profesional ke semua staf
·
Memastikan semua sumber daya dan pendanaan
diarahkan ke tujuan KPP
·
Memantau dan mengevaluasi kemajuan KPP dari
waktu ke waktu
·
Memimpin dan mengelola KPP tersebut
Pertumbuhan
Tanpa Henti dalam Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP) Lewat School
Portfolio
Portofolio sekolah adalah suatu pendekatan yang komprehensif dalam
langkah awal menghadirkan suatu KPP dan juga sekaligus meningkatkan presetasi
siswa. Proses ini dapat dicapai dengan cara menjawab serangkaian pertanyaan
berikut ini:
·
Siapakah nanti
anggota KPP ini? (Data demografi, siswa, staf, masyarakat)
·
Bagaimana cara
KPP akan melakukan pekerjaan? (Budaya kerja, suasana kerja, proses kerja)
·
Peta kekuatan KPP
sekarang? (Hasil, Kekuatan, bidang yang perlu ditingkatkan)
·
Mengapa KPP
ini perlu ada? (Tujuan, Misi)
·
Tujuan apa
yang kita inginkan bersama? (Visi, Tujuan, Sasaran, Visi KPP Kabupaten)
·
Apa saja kesenjangan
yang masih ada? (Perbedaan pendapat antara anggota & kemana arah bersama)
·
Bagaimana KPP
ini akan bisa sampai ke tempat yang diinginkan bersama? (Rencana Tindakan,
Pengembangan Profesional.)
·
Bagaimana KPP akan
menerapkan rencananya? (Kepemimpinan, Pengembangan Profesional, Pengembangan
Kemitraan.)
·
Bagaimana KPP
ini akan dievaluasi? (Evaluasi Diri oleh Sekolah)
Kerja Kelompok dalam sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP):
Definisi Kerja Kelompok: Para guru bekerja sama dalam satu tim yang menjadi akumulasi kekuatan
dari keterampilan dan keahlian para individu dari berbagai latar belakang, yang
diarahkan untuk mencari pemecahan masalah praktis. Mereka membentuk komunitas
pembelajaran bersama sebagai sekelompok orang yang berbagi nilai-nilai dan
keyakinan umum serta secara aktif terlibat dalam proses belajar bersama satu
sama lain.
Pentingnya Kerja Kelompok bagi sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional
(KPP)
Komunitas pembelajaran terbentuk melalui jaringan beberapa
tim. Komunitas ini dibangun berdasarkan suatu budaya, yang dibangun di atas
nilai-nilai yang dianut manusia dan didasarkan pada komunikasi profesional yang
kuat dan terus-menerus dibangun. KPP berfokus pada kolaborasi, yang menjadi jantung
dari kerja kelompok dan yang menyatukan semua anggota komunitas sekolah dalam satu
tujuan umum untuk mencapai hasil belajar siswa yang positif dan optimal dengan cara
membangun jejaring untuk pembelajaran baik di sekolah itu maupun dengan
organisasi luar sekolah. KPP mengakui bahwa belajar adalah kegiatan seumur
hidup dan untuk mencapai proses pembelajaran yang sedang berlangsung dibutuhkan
suatu usaha bersama. KPP mengakui dan mendorong setiap individu anggota untuk
membawa ide-ide baru mereka.
·
Kerja Kelompok
penting jika sekolah ingin berfungsi secara kolaboratif menuju peningkatan mutu
sekolah.
·
Kerja Kelompok
dapat terbukti sangat produktif dan mendorong sekolah untuk maju pada kecepatan
yang lebih tinggi.
·
Peningkatan
mutu sekolah bukanlah upaya individu. Oleh karena itu membangun hubungan tim
yang kuat merupakan prasyarat untuk peningkatan mutu sekolah.
·
Sekolah hanya
bisa berkembang apabila ada semangat kerja sama. Kolaborasi sangat penting bagi
peningkatan mutu sekolah.
·
Peningkatan
mutu sekolah melibatkan strategi perubahan yang mengharuskan guru dan
administrator bekerja satu sama lain dalam cara-cara yang secara fundamental
berbeda dari cara tradisional di mana para guru biasanya bekerja sendiri-sendiri.
·
Pengembangan komunitas
pembelajaran lewat kerja sama tim dapat membantu menyatukan upaya-upaya yang makin
mendorong peningkatan mutu sekolah.
·
Kerja Kelompok
semakin mendapatkan makna melalui penetapan tujuan. Ada hubungan langsung antara
tujuan yang jelas, motivasi dan peningkatan. Apabila tujuan yang khusus dan
jelas sudah ditetapkan, tim bisa menyusun strategi perencanaan praktis yang
mendorong pertumbuhan yang diinginkan.
Para Guru yang Bekerja dalam Kelompok melalui Komunitas
Pembelajaran Profesional (KPP):
·
Masing-masing
membawa berbagai jenis latar belakang, pengalaman dan pengetahuan yang berguna
dalam memecahkan situasi masalah.
·
Mampu dan
mau berbagi pengetahuan dan pertimbangan terbaik mereka.
·
Berkolaborasi
pada berbagai tugas. Kolaborasi dapat mencakup kegiatan yang dilakukan
bersama-sama seperti perencanaan pelajaran, pembinaan rekan guru lain,
penelitian yang harus dilakukan bersama-sama, brainstorming untuk ide-ide baru dan
menghadiri Pengembangan Profesional.
·
Mampu menawarkan
dukungan penting bagi guru-guru baru.
·
Mendiskusikan
isu-isu umum dan tujuan bersama, yang akan berdampak positif terhadap hasil
belajar siswa.
·
Menggambar
kekuatan akumulasi dari para anggota, sementara pada saat yang sama mengakui
dan mendorong kebebasan setiap anggota.
·
Menawarkan
berbagi tingkat tinggi pengembangan pengetahuan profesional yang beragam dan
setidaknya moderat untuk tingkat keterampilan interpersonal. Hal ini pada
gilirannya akan meningkatkan jumlah pengetahuan dan keterampilan diterapkan
untuk instruksi.
·
Mendapati
bahwa kerja mereka menjadi lebih efisien, efektif dan termotivasi.
·
Menemukan
bahwa Kerja Kelompok memecah rasa isolasi mereka sebelumnya, yaitu ketika guru-guru
bekerja sendirian di ruang kelas.
·
Menemukan bahwa
secara individu mereka bisa bisa meningkatkan kinerja dan bertanggung jawab
dengan hasil kerja mereka.
·
Menciptakan
saling ketergantungan antara kerja dan peluang bagi manajemen diri
masing-masing anggota.
·
Mengembangkan
tingkat saling kepercayaan yang lebih tinggi.
·
Lebih berfokus
pada kebutuhan siswa daripada soal disiplin, sehingga tercipta hubungan lebih erat
antara guru dan hasil belajar siswa.
·
Menemukan
bahwa interaksi kelompok dapat mengarah pada solusi kualitas yang lebih tinggi dalam
menangani masalah.
·
Memiliki
kesempatan lebih besar untuk mencoba pendekatan baru dan material baru.
·
Memperkuat
keakraban tim. Hal ini karena kerja tim akan meningkatkan frekuensi komunikasi
antara guru, dukungan satu sama lain dan bagaimana mereka berusaha untuk saling
membantu. Peluang untuk menikmati aspek sosial terlibat dan bekerja dengan
orang lain.
Panduan bagi Kerja Kelompok di Sekolah untuk
Memastikan Berfungsinya Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP):
Tim KPP:
• Harus mendapatkan dukungan organisasi yang
tepat seperti sistem penghargaan per kelompok, pelatihan, alat bantu kerja dan
material.
• Harus diatur dalam kelompok beranggotakan sepuluh
orang atau kurang.
• Perlu mendapatkan waktu yang cukup untuk
bertemu membahas dan merencanakan selama hari sekolah.
• Perlu waktu yang cukup untuk memenuhi tujuan
dan tugas mereka.
• Harus diberikan wewenang secara efektif agar
dapat melaksanakan keputusan mereka. Sebanyak apa otoritas pengambilan
keputusan tersebut mungkin dapat bervariasi. Keseimbangan otoritas atau wewenang
antara kelompok dan manajemen akan mempengaruhi efektivitas kelompok tersebut.
• Harus selalu memiliki tujuan arah yang
jelas. Harus selalu ada alasan untuk membentuk sebuah tim, dan alasan tersebut
harus dipahami oleh masing-masing anggota tim.
• Perlu koordinasi dan komunikasi yang efektif
karena ini adalah jantung dan jiwa dari teamwork.
• Harus sepenuhnya memanfaatkan keahlian
kolektif tim dengan cara mendengarkan secara hati-hati masukan tiap anggota dan
tidak menghakimi pendapat orang sebelum membuat keputusan.
• Perlu terus bekerja sama untuk mengklarifikasi
nilai dan menajamkan tujuan bersama sebelum memulai urusan tim apapun.
• Harus sudah memiliki proses yang tetap untuk
memastikan langkah lanjutan yang cermat dan mengikuti metode tertentu untuk
melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak sebelum berpindah ke tugas baru.
• Meraih sukses saat tim sudah yakin terhadap kapasitas
masing-masing sehingga mampu mengembangkan solusi positif terhadap masalah
sehari-hari terkait Pengajaran dan Pembelajaran dan sekaligus percaya bahwa
terlepas dari kondisi sosial atau ekonomi sekolah tertentu perbaikan dan
peningkatan selalu dapat dan akan terjadi.
Pentingnya
Kolaborasi bagi Kerja Kelompok dalam sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional
(KPP):
• Kolaborasi sangat penting untuk kerja tim
dan kolaborasi dapat didefinisikan sebagai kerja sama oleh masing-masing individu
yang secara sukarela ikut dalam proses pengambilan keputusan dan bekerja sama menuju
suatu tujuan bersama.
• Butuh pengakuan bahwa membangun kolaborasi
itu membutuhkan waktu, yaitu waktu untuk belajar bagaimana bekerja sama, waktu
untuk belajar memahami satu sama lain, waktu untuk menempatkan ide-ide baru dalam
kepentingan bersama, waktu untuk menilai seberapa efektif ide-ide tersebut dan
waktu untuk membuat keputusan bersama yang tepat.
• Kolaborasi membutuhkan rasa saling percaya, dan
ini penting agar teamwork bisa efektif.
• Ketika bekerja secara kolaboratif guru
belajar bahwa ada lebih dari satu cara untuk melayani siswa sehingga pandangan
individu dapat dihargai sambil membangun suasana saling menghormati dari pandangan
masing-masing anggota kelompok.
• Kolaborasi membutuhkan ketekunan. Guru harus
berkomitmen secara jangka panjang, karena perubahan tidak bisa terjadi dalam
semalam.
• Kolaborasi melibatkan pencarian yang mendalam
untuk memperoleh jawaban atas masalah dari peningkatan dan perbaikan sistem di sekolah.
Interaksi antara guru harus bergerak dari sekedar bercakap-cakap tentang
hal-hal sepele/dangkal ke diskusi mendalam tentang metode pembelajaran dan
konsep belajar.
Pembentukan Tim ke arah Komunitas Pembelajaran
Profesional (KPP)
Pada tahun 1965 Bruce Tuckman mengembangkan model
empat tahapan perkembangan kelompok. Kemudian di tahun 1975 ia menambahkan
tahap kelima. Hal ini masih dilihat sebagai relevan sampai saat ini mengingat
fase-fase tersebut harus dialami dalam proses pembentukan sebuah kelompok.
Pembentukan Kelompok melalui Forming Storming Norming Performing Adjourning
Tahap Pertama:
Pembentukan: Tim berkumpul bersama-sama
dan sampai ke titik awal yaitu mencoba mengenal satu lain dan membentuk sebuah
kelompok. Ini adalah tahap orientasi dasar.
Tahap Kedua: Pengujian:
Ini adalah
ketika anggota mulai menguji reaksi satu-sama lain, dan disini beberapa konflik
kecil dapat terjadi. Ini adalah proses alamiah yang membuat para anggota tim
kemudian menemukan keseimbangan mereka satu sama lain.
Tahap Ketiga: Kesepakatan:
Akhirnya antar
anggota tercapai kesepakatan tentang bagaimana kelompok ini bekerja dan bekerjasama
dan kolaborasi ini mulai menggantikan konfrontasi.
Tahap Keempat:
Bekerja: Kelompok ini
sekarang merasa nyaman bekerja sebagai sebuah kelompok dan menjadi makin efektif
dalam bekerja mencapai tujuannya.
Tahap Kelima: Penyempurnaan:
Tugas sebagai kelompok
selesai. Sekarang waktunya berpikir tentang "tidak melulu bekerja sama"
dalam kelompok, dan mulai melepaskan struktur sebagai satu kelompok dan terus
maju.
Langkah-langkah
yang harus diikuti untuk Rapat Tim
1. Selalu mengikuti agenda rapat dan membuat
notulen rapat sehingga tim mampu menyimpan catatan akurat dari setiap usaha
mereka.
2. Menunjuk pemimpin rapat dan seorang
pencatat. Bisa juga para anggota bergilir bertugas pada setiap pertemuan.
3. Mulai pertemuan dengan bertanya siapa yang sudah
berhasil menerapkan strategi yang dibahas pada pertemuan sebelumnya. Meninjau ulang
semua upaya terakhir.
4. Diskusikan sebagai tim dampak dari strategi
baru pada situasi belajar siswa.
5. Diskusikan apa masalah / kesulitan yang
dihadapi anggota tim.
6. Diskusikan strategi sebagai sebuah kelompok
untuk mengatasi masalah ini.
7. Diskusikan apakah tim ingin melanjutkan
lebih berkonsentrasi pada masalah ini atau siap untuk mempertimbangkan masalah
baru juga.
8. Membahas masalah kelas lainnya yang ingin
ditangani oleh tim.
9. Brainstorm
atau olah gagasan untuk menggali strategi yang mungkin diterapkan untuk masalah
ini sebagai sebuah kelompok.
10. Putuskan secara bersama strategi mana yang paling
berpotensi menjadi solusi yang efektif.
11. Tentukan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguji strategi ini.
12. Tetapkan proses apa saja yang dilakukan untuk
mengatasi masalah ini sebagai sebuah tim.
13. Pilih dan tetapkan waktu untuk pertemuan
berikutnya.
Latihan: Studi
Kasus sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)
SMP Nusa Indah adalah satu sekolah baru dengan 16 guru
sebagai stafnya. Sekolah ini sangat bersemangat membahas tentang rencana mereka
untuk pertumbuhan masa depan dan mereka ingin membangun sebuah Komunitas
Pembelajaran Profesional. Para guru telah memutuskan bahwa mereka ingin bekerja
sama dalam tim dan awalnya telah membuat dua kelompok; satu untuk para guru
Matematika dan tim kedua untuk guru IPA. Masalahnya adalah bahwa para guru ini
belum pernah bekerja dalam tim sebelum dan mereka tidak tahu bagaimana harus
memulai.
Tugas Anda sebagai penasihat adalah mendampingi para
guru di SMP ini untuk membangun Komunitas Pembelajaran Profesional mereka
dengan cara:
1. Membangun satu set Panduan Bagi Kelompok
Kerja. Pedoman ini harus disajikan dengan cara yang menarik karena akan
diberikan ke pihak sekolah dan pihak sekolah akan memasangnya di dinding ruang guru
untuk latihan membangun tim di masa depan.
2. Mempersiapkan pidato dua menit yang akan
disampaikan pada rapat staf berikutnya untuk memberikan suatu ringkasan apa keuntungan
membentuk Kelompok Kerja.
Bahan Bacaan Profesional:
Komunitas Pembelajaran Profesional
1.
Hanya
organisasi yang punya passion atau
semangat belajar akan bisa memiliki pengaruh yang bertahan lama. (S. Covey, The Leader of the Future, Jossey-Bass,
SanFrancisco, 1996, p.149).
2.
Korporasi yang
paling sukses di dunia di masa depan adalah organisasi yang terus belajar. (P.
Senge, 1990, The Fifth Discipline,
Double Day Currency, New York, p.4)
3.
Kita sekarang
sudah menyadari bahwa pengembangan komunitas pengajar yang terus belajar itu
sendiri sudah menjadi suatu perubahan budaya yang besar, yang akan memicu yang
lain untuk muncul (B. Joyce and B. Showers, 1995, Learning experiences in Staff Development, The Developer, May p.3)
4.
Jika sekolah
ingin mengembangkan kapasitas organisasi mereka untuk meningkatkan proses
pembelajaran siswa, mereka harus membangun suatu kelompok pembelajaran
profesional yang ditandai oleh sifat berbagi tujuan, kegiatan kolaboratif, dan
tanggungjawab kolektif antara staf (Newmann and Wehlage, 1995, Successful School Restructuring,
Madison, University of Wisconsin, p.37)
5. Strategi yang paling menjanjikan
untuk peningkatan mutu sekolah secara berkesinambungan, adalah dengan
mengembangkan kemampuan personil sekolah untuk berfungsi sebagai satu komunitas
pembelajaran profesional. ( R. DuFour Komunitas
pembelajaran profesional at Work, Virginia, Solution Tree Press, 1998,
p.ix)
6. Adalah bijaksana untuk percaya
bahwa perubahan itu sulit. Namun kita tidak perlu percaya bahwa perubahan itu
mustahil. . . Kita menciptakan perubahan itu oleh diri kita sendiri. Urut-urutan
yang benar adalah menderita, menemukan ide, membentuk kemauan, tindakan, baru
perubahan. (A. Wheelis, 1973, How People
Change, New York, Harper Press, p.101)
7. Kita tidak bisa membiarkan para
siswa menjadi pihak yang terus belajar sementara para guru dibiarkan tidak
menjadi kolaborator proses pembelajaran dengan sifat-sifat yang sama. (M.
Fullan, Change forces: Probing the Depths
of Education Reform, Falmer Press, 1993, p. 46)
8. Tidak ada mesin pendorong yang
lebih efektif dan kuat untuk mendorong satu organisasi menuju ke arah
keunggulan dan kesuksesan jangka panjang daripada visi yang menarik, berharga
dan dapat dicapai ke arah masa depan, yang dibagikan dan dipahami bersama. (B.
Nanus, Visionary Kepemimpinan, San Fransisco,
Jossey-Bass, 1992, p.3)
9. Setiap organisasi harus menjadi
institusi yang terus belajar dan juga institusi yang mengajar. Organisasi yang
membangun pembelajaran yang terus-menerus dalam pekerjaan mereka akan
mendominasi abad 21. Peter Drucker, Managing
bagi Future, New York, Truman Talley Books, p.108)
10.
Sudah ada
bukti yang makin kuat bahwa harapan yang terbaik untuk peningkatan mutu sekolah
secara signifikan adalah dengan cara mentransformasikan sekolah menjadi suatu komunitas
pembelajaran profesional. (R. DuFour Professional
Development Community at Work, Virginia, Solution Tree Press, 1998, p.17)
Comments
Post a Comment