KOMUNITAS PEMBELAJARAN PROFESIONAL (KPP)



Definisi:  Komunitas Pembelajaran Profesional
Suatu Komunitas Pembelajaran Profesional adalah sekelompok orang yang secara aktif berdiskusi, mencari keterkaitan, menggabungkan pengetahuan, serta menyatukan dan menyempurnakan pemahaman mereka tentang dunia ini, dan kapasitas mereka untuk tindakan individu dan kolektif.  Sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional adalah suatu struktur, satu cara untuk mengelompokkan orang-orang untuk tujuan pembelajaran profesional.

Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)
·        Dibentuk melalui jejaring berbagai tim dan kelompok.
·        Dibentuk berdasarkan suatu budaya, yang dibangun berdasarkan nilai kemanusiaan dan didasarkan atas komunikasi yang kuat serta diskusi profesional yang terus-menerus.
·        Berfokus pada kerja kolaborasi, yang menjadi jantung dari kerja kelompok.
·        Menyatukan semua anggota dalam satu komunitas sekolah demi satu sasaran yang sama, yaitu meningkatkan hasil belajar siswa sampai optimal dengan cara menciptakan jejaring pembelajaran baik di dalam sekolah itu sendiri ataupun dengan pihak-pihak luar sekolah.
·        Mengakui bahwa pembelajaran seharusnya menjadi kegiatan seumur-hidup dan untuk diperlukan upaya kerjasama dari semua yang terlibat.
·        Memperkuat dan mendorong pentingnya ide untuk pembelajaran dari setiap anggota.

Nilai dari  sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional
Sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional mendukung proses dimana Anda harus mengajukan pertanyaan dan jawabannya akan membuat Anda bertanya lagi. Ketika guru dan rekan lainnya bekerja sama dengan fokus yang jelas yaitu pada peningkatan proses pembelajaran baik bagi siswa dan pada diri para guru itu sendiri, mereka tidak hanya sedang membangun kapasitas sekolah mereka tetapi juga kapasitas keseluruhan sistem pendidikan, dengan cara membantu meningkatkan standar dan mendorong munculnya hasil yang lebih luas. KPP juga memasukkan proses belajar dalam praktek pekerjaan sehari-hari. KPP yang terus berorientasi ke luar dan terlibat secara positif dalam jaringan dan Kemitraaan dengan Masyarakat. Praktek yang baik dan inovasi harus disebarluaskan ke seluruh sistem dan jaringan. Forum Pembelajaran di Kabupaten adalah salah satu jalan guna menyediakan mekanisme untuk melakukan hal ini. Selain dengan cara melibatkan para orang tua dan masyarakat setempat, juga sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan semua siswa. Akhirnya sebuah KPP yang efektif akan terlihat perbedaannya dari hasil belajar para siswa dan semangat para staf serta praktek belajar-mengajar yang lebih baik.

Karakteristik Komunitas Pembelajaran Profesional

1.  Nilai-nilai dan visi bersama diarahkan ke pembelajaran semua siswa. Apa yang membuat sebuah KPP berbeda dari sekolah biasa adalah adanya komitmen bersama untuk mematuhi suatu prinsip panduan yang menjelaskan apa yang dipercayai oleh orang-orang di sekolah itu dan apa yang mereka berusaha untuk menciptakan. Para kepala sekolah mereka bukan hanya sekedar orang yang ditempatkan pada posisi kepemimpinan formal tetapi sebagai pemimpin yang diakui dalam hati dan pikiran orang-orang di seluruh sekolah.
2. Mengambil tanggung jawab kolektif atas pembelajaran semua siswa. Orang-orang yang terlibat dalam KPP dengan tidak kenal lelah akan menguji dan mempertanyakan status quo, mencari metode baru, menggali ide baru. Mereka mengakui bahwa proses mencari jawaban ini bahkan lebih penting daripada mendapatkan jawabannya. Pencarian mereka sifatnya adalah pencarian kolektif.
3. Orientasi pada hasil: Upaya yang dilakukan KPP harus dinilai berdasarkan hasil yang mereka dapatkan bersama. Inisiatif tersebut harus dinilai secara berkelanjutan, karena jika tidak, maka semua ini hanya sekedar seperti upaya yang acak dan bukannya demi peningkatan mutu.
4. Bekerja bersama-sama dengan fokus pada pembelajaran. Struktur dasar suatu KPP adalah sekelompok tim yang secara kolektif berbagi dan bekerja untuk tujuan yang sama. Membangun kapasitas sekolah dalam hal belajar lebih merupakan upaya kolaborasi daripada upaya individu. Pembelajaran tim secara kolaboratif ini berfokus pada pembaharuan organisasi dan kemauan untuk bekerja sama dalam proses perbaikan terus-menerus. Hal ini akan selalu melibatkan rasa ingin tahu secara profesional baik dalam kelompok maupun individu.
5. Keterbukaan, jaringan dan kemitraan. KPP bukan merupakan organisasi yang berdiri sendiri di dalam sekolah. Efektivitasnya tergantung pada bagaimana kemampuannya menjangkau pihak lain untuk membangun kemitraan dengan masyarakat setempat, dengan dinas kabupaten dan dengan sekolah lain.
6. Keanggotaan inklusif. Agar KPP dapat beroperasi secara efektif kelompok ini harus bersifat inklusif atau terbuka, dalam suatu komunitas sekolah yang dibangun di atas prinsip-prinsip saling percaya, hormat dan saling mendukung.

Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP) yang efektif akan berdampak pada elemen berikut ini:
·        Pembelajaran siswa
·        Moral para staf
·        Praktek kerja para staf
·        Kepemimpinan Sekolah
·        Pengelolaan sekolah
·        Pengelolaan finansial
·        Budaya Sekolah
·        Kemitraaan sekolah dengan masyarakat sekitar
·        Relasi dengan Dinas
·        Pengelolaan Aset
·        Pengelolaan lingkungan sekolah

Proses memulai Komunitas Pembelajaran Profesional
·        Melakukan kajian bersama dengan para staf bagaimana semua elemen dapat duduk bersama di bawah payung KPP
·        Mendorong kepemimpinan yang partisipatif
·        Mempromosikan prinsip pembelajaran profesional ke semua staf
·        Memastikan semua sumber daya dan pendanaan diarahkan ke tujuan KPP
·        Memantau dan mengevaluasi kemajuan KPP dari waktu ke waktu
·        Memimpin dan mengelola KPP tersebut

Pertumbuhan Tanpa Henti dalam Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)  Lewat School Portfolio
Portofolio sekolah adalah suatu pendekatan yang komprehensif dalam langkah awal menghadirkan suatu KPP dan juga sekaligus meningkatkan presetasi siswa. Proses ini dapat dicapai dengan cara menjawab serangkaian pertanyaan berikut ini:
·        Siapakah nanti anggota KPP ini? (Data demografi, siswa, staf, masyarakat)
·        Bagaimana cara KPP akan melakukan pekerjaan? (Budaya kerja, suasana kerja, proses kerja)
·        Peta kekuatan KPP sekarang? (Hasil, Kekuatan, bidang yang perlu ditingkatkan)
·        Mengapa KPP ini perlu ada? (Tujuan, Misi)
·        Tujuan apa yang kita inginkan bersama? (Visi, Tujuan, Sasaran, Visi KPP Kabupaten)
·        Apa saja kesenjangan yang masih ada? (Perbedaan pendapat antara anggota & kemana arah bersama)
·        Bagaimana KPP ini akan bisa sampai ke tempat yang diinginkan bersama? (Rencana Tindakan, Pengembangan Profesional.)
·        Bagaimana KPP akan menerapkan rencananya? (Kepemimpinan, Pengembangan Profesional, Pengembangan Kemitraan.)
·        Bagaimana KPP ini akan dievaluasi? (Evaluasi Diri oleh Sekolah)

Kerja Kelompok dalam sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP):
Definisi Kerja Kelompok: Para guru bekerja sama dalam satu tim yang menjadi akumulasi kekuatan dari keterampilan dan keahlian para individu dari berbagai latar belakang, yang diarahkan untuk mencari pemecahan masalah praktis. Mereka membentuk komunitas pembelajaran bersama sebagai sekelompok orang yang berbagi nilai-nilai dan keyakinan umum serta secara aktif terlibat dalam proses belajar bersama satu sama lain.


Pentingnya Kerja Kelompok bagi sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)
Komunitas pembelajaran terbentuk melalui jaringan beberapa tim. Komunitas ini dibangun berdasarkan suatu budaya, yang dibangun di atas nilai-nilai yang dianut manusia dan didasarkan pada komunikasi profesional yang kuat dan terus-menerus dibangun. KPP berfokus pada kolaborasi, yang menjadi jantung dari kerja kelompok dan yang menyatukan semua anggota komunitas sekolah dalam satu tujuan umum untuk mencapai hasil belajar siswa yang positif dan optimal dengan cara membangun jejaring untuk pembelajaran baik di sekolah itu maupun dengan organisasi luar sekolah. KPP mengakui bahwa belajar adalah kegiatan seumur hidup dan untuk mencapai proses pembelajaran yang sedang berlangsung dibutuhkan suatu usaha bersama. KPP mengakui dan mendorong setiap individu anggota untuk membawa ide-ide baru mereka.
·        Kerja Kelompok penting jika sekolah ingin berfungsi secara kolaboratif menuju peningkatan mutu sekolah.
·        Kerja Kelompok dapat terbukti sangat produktif dan mendorong sekolah untuk maju pada kecepatan yang lebih tinggi.
·        Peningkatan mutu sekolah bukanlah upaya individu. Oleh karena itu membangun hubungan tim yang kuat merupakan prasyarat untuk peningkatan mutu sekolah.
·        Sekolah hanya bisa berkembang apabila ada semangat kerja sama. Kolaborasi sangat penting bagi peningkatan mutu sekolah.
·        Peningkatan mutu sekolah melibatkan strategi perubahan yang mengharuskan guru dan administrator bekerja satu sama lain dalam cara-cara yang secara fundamental berbeda dari cara tradisional di mana para guru biasanya bekerja sendiri-sendiri.
·        Pengembangan komunitas pembelajaran lewat kerja sama tim dapat membantu menyatukan upaya-upaya yang makin mendorong peningkatan mutu sekolah.
·        Kerja Kelompok semakin mendapatkan makna melalui penetapan tujuan. Ada hubungan langsung antara tujuan yang jelas, motivasi dan peningkatan. Apabila tujuan yang khusus dan jelas sudah ditetapkan, tim bisa menyusun strategi perencanaan praktis yang mendorong pertumbuhan yang diinginkan.

Para Guru yang Bekerja dalam Kelompok melalui Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP):
·      Masing-masing membawa berbagai jenis latar belakang, pengalaman dan pengetahuan yang berguna dalam memecahkan situasi masalah.
·      Mampu dan mau berbagi pengetahuan dan pertimbangan terbaik mereka.
·      Berkolaborasi pada berbagai tugas. Kolaborasi dapat mencakup kegiatan yang dilakukan bersama-sama seperti perencanaan pelajaran, pembinaan rekan guru lain, penelitian yang harus dilakukan bersama-sama, brainstorming untuk ide-ide baru dan menghadiri Pengembangan Profesional.
·      Mampu menawarkan dukungan penting bagi guru-guru baru.
·      Mendiskusikan isu-isu umum dan tujuan bersama, yang akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
·      Menggambar kekuatan akumulasi dari para anggota, sementara pada saat yang sama mengakui dan mendorong kebebasan setiap anggota.
·      Menawarkan berbagi tingkat tinggi pengembangan pengetahuan profesional yang beragam dan setidaknya moderat untuk tingkat keterampilan interpersonal. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan jumlah pengetahuan dan keterampilan diterapkan untuk instruksi.
·      Mendapati bahwa kerja mereka menjadi lebih efisien, efektif dan termotivasi.
·      Menemukan bahwa Kerja Kelompok memecah rasa isolasi mereka sebelumnya, yaitu ketika guru-guru bekerja sendirian di ruang kelas.
·      Menemukan bahwa secara individu mereka bisa bisa meningkatkan kinerja dan bertanggung jawab dengan hasil kerja mereka.
·      Menciptakan saling ketergantungan antara kerja dan peluang bagi manajemen diri masing-masing anggota.
·      Mengembangkan tingkat saling kepercayaan yang lebih tinggi.
·      Lebih berfokus pada kebutuhan siswa daripada soal disiplin, sehingga tercipta hubungan lebih erat antara guru dan hasil belajar siswa.
·      Menemukan bahwa interaksi kelompok dapat mengarah pada solusi kualitas yang lebih tinggi dalam menangani masalah.
·      Memiliki kesempatan lebih besar untuk mencoba pendekatan baru dan material baru.
·      Memperkuat keakraban tim. Hal ini karena kerja tim akan meningkatkan frekuensi komunikasi antara guru, dukungan satu sama lain dan bagaimana mereka berusaha untuk saling membantu. Peluang untuk menikmati aspek sosial terlibat dan bekerja dengan orang lain.

Panduan bagi Kerja Kelompok di Sekolah untuk Memastikan Berfungsinya Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP):
Tim KPP:
    Harus mendapatkan dukungan organisasi yang tepat seperti sistem penghargaan per kelompok, pelatihan, alat bantu kerja dan material.
    Harus diatur dalam kelompok beranggotakan sepuluh orang atau kurang.
    Perlu mendapatkan waktu yang cukup untuk bertemu membahas dan merencanakan selama hari sekolah.
    Perlu waktu yang cukup untuk memenuhi tujuan dan tugas mereka.
    Harus diberikan wewenang secara efektif agar dapat melaksanakan keputusan mereka. Sebanyak apa otoritas pengambilan keputusan tersebut mungkin dapat bervariasi. Keseimbangan otoritas atau wewenang antara kelompok dan manajemen akan mempengaruhi efektivitas kelompok tersebut.
    Harus selalu memiliki tujuan arah yang jelas. Harus selalu ada alasan untuk membentuk sebuah tim, dan alasan tersebut harus dipahami oleh masing-masing anggota tim.
    Perlu koordinasi dan komunikasi yang efektif karena ini adalah jantung dan jiwa dari teamwork.
    Harus sepenuhnya memanfaatkan keahlian kolektif tim dengan cara mendengarkan secara hati-hati masukan tiap anggota dan tidak menghakimi pendapat orang sebelum membuat keputusan.
    Perlu terus bekerja sama untuk mengklarifikasi nilai dan menajamkan tujuan bersama sebelum memulai urusan tim apapun.
    Harus sudah memiliki proses yang tetap untuk memastikan langkah lanjutan yang cermat dan mengikuti metode tertentu untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak sebelum berpindah ke tugas baru.
    Meraih sukses saat tim sudah yakin terhadap kapasitas masing-masing sehingga mampu mengembangkan solusi positif terhadap masalah sehari-hari terkait Pengajaran dan Pembelajaran dan sekaligus percaya bahwa terlepas dari kondisi sosial atau ekonomi sekolah tertentu perbaikan dan peningkatan selalu dapat dan akan terjadi.

Pentingnya Kolaborasi bagi Kerja Kelompok dalam sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP):
    Kolaborasi sangat penting untuk kerja tim dan kolaborasi dapat didefinisikan sebagai kerja sama oleh masing-masing individu yang secara sukarela ikut dalam proses pengambilan keputusan dan bekerja sama menuju suatu tujuan bersama.
    Butuh pengakuan bahwa membangun kolaborasi itu membutuhkan waktu, yaitu waktu untuk belajar bagaimana bekerja sama, waktu untuk belajar memahami satu sama lain, waktu untuk menempatkan ide-ide baru dalam kepentingan bersama, waktu untuk menilai seberapa efektif ide-ide tersebut dan waktu untuk membuat keputusan bersama yang tepat.
    Kolaborasi membutuhkan rasa saling percaya, dan ini penting agar teamwork bisa efektif.
    Ketika bekerja secara kolaboratif guru belajar bahwa ada lebih dari satu cara untuk melayani siswa sehingga pandangan individu dapat dihargai sambil membangun suasana saling menghormati dari pandangan masing-masing anggota kelompok.
    Kolaborasi membutuhkan ketekunan. Guru harus berkomitmen secara jangka panjang, karena perubahan tidak bisa terjadi dalam semalam.
    Kolaborasi melibatkan pencarian yang mendalam untuk memperoleh jawaban atas masalah dari peningkatan dan perbaikan sistem di sekolah. Interaksi antara guru harus bergerak dari sekedar bercakap-cakap tentang hal-hal sepele/dangkal ke diskusi mendalam tentang metode pembelajaran dan konsep belajar.

Pembentukan Tim ke arah Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)
Pada tahun 1965 Bruce Tuckman mengembangkan model empat tahapan perkembangan kelompok. Kemudian di tahun 1975 ia menambahkan tahap kelima. Hal ini masih dilihat sebagai relevan sampai saat ini mengingat fase-fase tersebut harus dialami dalam proses pembentukan sebuah kelompok.

Pembentukan Kelompok melalui Forming Storming Norming Performing Adjourning
Tahap Pertama: Pembentukan: Tim berkumpul bersama-sama dan sampai ke titik awal yaitu mencoba mengenal satu lain dan membentuk sebuah kelompok. Ini adalah tahap orientasi dasar.
Tahap Kedua: Pengujian: Ini adalah ketika anggota mulai menguji reaksi satu-sama lain, dan disini beberapa konflik kecil dapat terjadi. Ini adalah proses alamiah yang membuat para anggota tim kemudian menemukan keseimbangan mereka satu sama lain.
Tahap Ketiga: Kesepakatan: Akhirnya antar anggota tercapai kesepakatan tentang bagaimana kelompok ini bekerja dan bekerjasama dan kolaborasi ini mulai menggantikan konfrontasi.
Tahap Keempat: Bekerja: Kelompok ini sekarang merasa nyaman bekerja sebagai sebuah kelompok dan menjadi makin efektif dalam bekerja mencapai tujuannya.
Tahap Kelima: Penyempurnaan: Tugas sebagai kelompok selesai. Sekarang waktunya berpikir tentang "tidak melulu bekerja sama" dalam kelompok, dan mulai melepaskan struktur sebagai satu kelompok dan terus maju.

Langkah-langkah yang harus diikuti untuk Rapat Tim
1.     Selalu mengikuti agenda rapat dan membuat notulen rapat sehingga tim mampu menyimpan catatan akurat dari setiap usaha mereka.
2.     Menunjuk pemimpin rapat dan seorang pencatat. Bisa juga para anggota bergilir bertugas pada setiap pertemuan.
3.     Mulai pertemuan dengan bertanya siapa yang sudah berhasil menerapkan strategi yang dibahas pada pertemuan sebelumnya. Meninjau ulang semua upaya terakhir.
4.     Diskusikan sebagai tim dampak dari strategi baru pada situasi belajar siswa.
5.     Diskusikan apa masalah / kesulitan yang dihadapi anggota tim.
6.     Diskusikan strategi sebagai sebuah kelompok untuk mengatasi masalah ini.
7.     Diskusikan apakah tim ingin melanjutkan lebih berkonsentrasi pada masalah ini atau siap untuk mempertimbangkan masalah baru juga.
8.     Membahas masalah kelas lainnya yang ingin ditangani oleh tim.
9.     Brainstorm atau olah gagasan untuk menggali strategi yang mungkin diterapkan untuk masalah ini sebagai sebuah kelompok.
10.   Putuskan secara bersama strategi mana yang paling berpotensi menjadi solusi yang efektif.
11. Tentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguji strategi ini.
12.   Tetapkan proses apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini sebagai sebuah tim.
13.   Pilih dan tetapkan waktu untuk pertemuan berikutnya.


Latihan: Studi Kasus sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP)
SMP Nusa Indah adalah satu sekolah baru dengan 16 guru sebagai stafnya. Sekolah ini sangat bersemangat membahas tentang rencana mereka untuk pertumbuhan masa depan dan mereka ingin membangun sebuah Komunitas Pembelajaran Profesional. Para guru telah memutuskan bahwa mereka ingin bekerja sama dalam tim dan awalnya telah membuat dua kelompok; satu untuk para guru Matematika dan tim kedua untuk guru IPA. Masalahnya adalah bahwa para guru ini belum pernah bekerja dalam tim sebelum dan mereka tidak tahu bagaimana harus memulai.
Tugas Anda sebagai penasihat adalah mendampingi para guru di SMP ini untuk membangun Komunitas Pembelajaran Profesional mereka dengan cara:
1.     Membangun satu set Panduan Bagi Kelompok Kerja. Pedoman ini harus disajikan dengan cara yang menarik karena akan diberikan ke pihak sekolah dan pihak sekolah akan memasangnya di dinding ruang guru untuk latihan membangun tim di masa depan.
2.     Mempersiapkan pidato dua menit yang akan disampaikan pada rapat staf berikutnya untuk memberikan suatu ringkasan apa keuntungan membentuk Kelompok Kerja.

Bahan Bacaan Profesional: Komunitas Pembelajaran Profesional
1.     Hanya organisasi yang punya passion atau semangat belajar akan bisa memiliki pengaruh yang bertahan lama. (S. Covey, The Leader of the Future, Jossey-Bass, SanFrancisco, 1996, p.149).
2.     Korporasi yang paling sukses di dunia di masa depan adalah organisasi yang terus belajar. (P. Senge, 1990, The Fifth Discipline, Double Day Currency, New York, p.4)
3.     Kita sekarang sudah menyadari bahwa pengembangan komunitas pengajar yang terus belajar itu sendiri sudah menjadi suatu perubahan budaya yang besar, yang akan memicu yang lain untuk muncul (B. Joyce and B. Showers, 1995, Learning experiences in Staff Development, The Developer, May p.3)
4.     Jika sekolah ingin mengembangkan kapasitas organisasi mereka untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, mereka harus membangun suatu kelompok pembelajaran profesional yang ditandai oleh sifat berbagi tujuan, kegiatan kolaboratif, dan tanggungjawab kolektif antara staf (Newmann and Wehlage, 1995, Successful School Restructuring, Madison, University of Wisconsin, p.37)
5.     Strategi yang paling menjanjikan untuk peningkatan mutu sekolah secara berkesinambungan, adalah dengan mengembangkan kemampuan personil sekolah untuk berfungsi sebagai satu komunitas pembelajaran profesional. ( R. DuFour Komunitas pembelajaran profesional at Work, Virginia, Solution Tree Press, 1998, p.ix)
6.     Adalah bijaksana untuk percaya bahwa perubahan itu sulit. Namun kita tidak perlu percaya bahwa perubahan itu mustahil. . . Kita menciptakan perubahan itu oleh diri kita sendiri. Urut-urutan yang benar adalah menderita, menemukan ide, membentuk kemauan, tindakan, baru perubahan. (A. Wheelis, 1973, How People Change, New York, Harper Press, p.101)
7.     Kita tidak bisa membiarkan para siswa menjadi pihak yang terus belajar sementara para guru dibiarkan tidak menjadi kolaborator proses pembelajaran dengan sifat-sifat yang sama. (M. Fullan, Change forces: Probing the Depths of Education Reform, Falmer Press, 1993, p. 46)
8.     Tidak ada mesin pendorong yang lebih efektif dan kuat untuk mendorong satu organisasi menuju ke arah keunggulan dan kesuksesan jangka panjang daripada visi yang menarik, berharga dan dapat dicapai ke arah masa depan, yang dibagikan dan dipahami bersama. (B. Nanus, Visionary Kepemimpinan, San Fransisco, Jossey-Bass, 1992, p.3)
9.     Setiap organisasi harus menjadi institusi yang terus belajar dan juga institusi yang mengajar. Organisasi yang membangun pembelajaran yang terus-menerus dalam pekerjaan mereka akan mendominasi abad 21. Peter Drucker, Managing bagi Future, New York, Truman Talley Books, p.108)
10.                        Sudah ada bukti yang makin kuat bahwa harapan yang terbaik untuk peningkatan mutu sekolah secara signifikan adalah dengan cara mentransformasikan sekolah menjadi suatu komunitas pembelajaran profesional. (R. DuFour Professional Development Community at Work, Virginia, Solution Tree Press, 1998, p.17)

Comments

Popular posts from this blog

KATA BIJAK

100 Kata Mutiara tentang Kepemimpinan

TUGAS MAKALAH KEPEMIMPINAN