Jenis Pantun
PANTUN
KEPADA ORANGTUA
Bukan silat sembarang silat
Silat dibawa pendekar hang tuah
Bukan shalat sembarang shalat
Shalatlah yang benar hanya kepada allah
Sangatlah subur pohon cempaka
Jika tumbuh
di Bukit Tursina
Sepanjang umur bhakti pada bunda
Karena surga di telapak kaki nya
Di tepi kali saya singgah
Menghilangkan penat menahan jerat
Orang tua jangan di sanggah
Agar selamat dunia akhirat
Berakit kehulu dengan bergalah
Buluh pecah terbelah dua
Orang tua jangan di langkah
Kelak biadab dituduhnya pula
Putri raja sedang tertawa
Panjang rambutnya sampai ketanah
Mari berbakti ke orang tua
Agar menjadi anak yang sholehah
Di tepi
kali saya singgah
Menghilangkan penat menahan jerat
Orang tua jangan di sanggah
Agar selamat dunia akhirat
Berakit kehulu dengan bergalah
Buluh pecah terbelah dua
Orang tua jangan di langkah
Kelak biadab dituduhnya pula
Dari semak dapatlah ubi
Enak dimakan sambil dipanggang
Jadilah anak yang berbudi
Tuhan sayang orang tua senang
Kau beri aku sekuntum mawar
Tertusuk duri tangan terluka
Nasihat orang tua tak di dengar
Kelak esok masuk neraka
Gosok rambut pake kemiri
Kemiri di dalam botol Aqua
Besak nian dosa mencuri
Lebih besak dosa melawan orang tua
PANTUN
AGAMA
Sungguh indah pintu
dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Daun
terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Anak
ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon
Daun
tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba
Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut
Pak
Kulup anak juragan
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah
Sayang-sayang buah
kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan
Inderagiri
pasirnya lumat
Kepah
bercampur dengan lokan
Sedangkan
nabi kasihkan umat
Inikan
pula seorang insan
PANTUN
NASEHAT
Tumbuh merata pohon
tebu
Pergi ke pasar
membeli daging
Banyak harta miskin
ilmu
Bagai rumah tidak
berdinding
Pinang
muda dibelah dua
Anak
burung mati diranggah
Dari
muda sampai ke tua
Ajaran
baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal
sembilan
Tuntutlah ilmu dengan
sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak
ketinggalan
Anak
ayam turun sembilan
Mati
satu tinggal delapan
Ilmu
boleh sedikit ketinggalan
Tapi
jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun
delapan
Mati satu tinggal lah
tujuh
Hidup harus penuh
harapan
Jadikan itu jalan
yang dituju
Ada
ubi ada talas
Ada
budi ada balas
Sebab
pulut santan binasa
Sebab
mulut badan merana
Jalan kelam disangka
terang
Hati kelam disangka
suci
Akal pendek banyak
dipandang
Janganlah hati kita
dikunci
Bunga
mawar bunga melati
Kala
dicium harum baunya
Banyak
cara sembuhkan hati
Baca
Quran paham maknanya
Ilmu insan setitik
embun
Tiada umat sepandai
Nabi
Kala nyawa tinggal
diubun
Turutlah ilmu insan
nan mati
Ke
hulu membuat pagar,
Jangan
terpotong batang durian;
Cari
guru tempat belajar,
Supaya
jangan sesal kemudian.
PANTUN
JENAKA
Makan Jengkol
Perut Melilit
Doyan Miscall
Doyan Miscall
Pulsa sedikit
Jalan-jalan
ke pinggir empang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang
Disini bingung
Disana linglung
Emangnya enak
Emangnya enak
Engga nyambung
Ada
harta tidak terjaga
Ada peti tidak terkunci
Bahana cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci
Ada peti tidak terkunci
Bahana cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci
Beli kain warnanya merah
Dari kediri pakenya batik
Digodain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Dari kediri pakenya batik
Digodain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Pak
Dulloh pergi ke Bali
Melihat bule sedang menari
Aduh pantaslah kau bau sekali
Kau belum mandi lima hari
Melihat bule sedang menari
Aduh pantaslah kau bau sekali
Kau belum mandi lima hari
Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
Jalan-jalan
bersama kakak
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedongdong
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedongdong
Pok amai-amai
Belalang kupu-kupu
Bertepuk adik pandai
Malam nanti upah susu
Belalang kupu-kupu
Bertepuk adik pandai
Malam nanti upah susu
Hujan
turun rintik-rintik
Duduk berdua di teras rumah
Ingin punya cewek cantik
Syaratnya rumah dan mobil mewah
Duduk berdua di teras rumah
Ingin punya cewek cantik
Syaratnya rumah dan mobil mewah
PANTUN
TEKA-TEKI
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya
Kalau
tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung?
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung?
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya
Terendak
bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah?
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah?
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ?
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ?
Air
dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi
Terendak
bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?
Tugal padi jangan
bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ?
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ?
Beras
ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi
Comments
Post a Comment